And One - Taeyeon (SNSD) | That Winter, The Wind Blows OST lyrics

Kamis, 22 Oktober 2015

MAKALAH BERBICARA
“BERBICARA UNTUK MENYAKINKAN”
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI


https://c2.staticflickr.com/6/5055/5479001898_62be2b57de_b.jpg




OLEH :
SRI UTAMI
SUSANTI
SIRILIUS MOKO
MARIA
RIL







UNIVERSITAS DR. SOETOMO SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
TAHUN PELAJARAN 2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang telah di tentukan.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan pada junjungan kita Nabi  besar Muhammad SAW, sampai akhir zaman.
Makalah Mata Kuliah Pendidikan bahasa dan seni yang berjudul
“Berbicara untuk menyakinkan” dapat terselesaikan tepat waktu. Dengan
selesainya makalah ini tak lupa penyusun menyampaikan terimakasih pada semua  pihak yang telah membantu, menyumbangkan pikirannya, memberi kritik dan saran yang membangun sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Akhirnya penyusun harapkan agar hasil dari makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembelajaran selanjutnya.

Surabaya, 22 Oktober 2015



Penyusun







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
 1.4 Manfaat
BAB II. PEMBAHASAN
1.5 Berbica dengan Tujuan Menyakinkan
1.7  Menyakinkan Pendengar yang Menentang
 1.9 LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENJADI SEORANG KOMUNIKATOR
BAB III.  PENUTUP
1.10. Kesimpulan
1.11. Saran
DAFTAR PUSTAKA






















BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antarmanusia. Bahasa sebagai alat komunikasi ini, dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama manusia. Bahasa dianggap sebagai alat yang paling sempurna dan mampu membawakan pikiran dan perasaan baik mengenai hal-hal yang bersifat konkrit maupun yang bersifat abstrak (Effendi, 1985:5). Sejalan dengan  perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dituntut untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. Seseorang yang mempunyai kemampuan berbahasa yang memadai akan lebih mudah menyerap dan menyampaikan informasi baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa harus menguasai keempat aspek tersebut agar terampil berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran keterampilan  berbahasa di sekolah tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi siswa dituntut untuk mampu menggunakan bahasa sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai alat untuk  berkomunikasi. Salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa adalah  berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang keterampilan lainnya (Tarigan, 1986:86).
Keterampilan ini bukanlah suatu jenis keterampilan yang dapat diwariskan secara turun temurun walaupun pada dasarnya secara alamiah setiap manusia dapat  berbicara. Namun, keterampilan berbicara secara formal memerlukan latihan dan  pengarahan yang intensif. Stewart dan Kennert Zimmer (Haryadi dan Zamzani, 1997:56) memandang kebutuhan akan komunikasi yang efektif dianggap sebagai suatu yang esensial untuk mencapai keberhasilan setiap individu maupun kelompok. Siswa yang mempunyai keterampilan berbicara yang baik, pembicaraannya akan lebih mudah dipahami oleh penyimaknya.
Berbicara menunjang keterampilan membaca dan menulis. Menulis dan berbicara mempunyai kesamaan yaitu sebagai
kegiatan produksi bahasa dan bersifat menyampaikan informasi. Kemampuan siswa dalam berbicara juga akan bermanfaat dalam kegiatan menyimak dan memahami  bacaan.






1.2 Rumusan Masalah

1.2.1Apa pengertian keterampilan berbicara?
1.2.2Apa tujuan keterampilan berbicara?
1.2.3Apa saja ragam berbicara?
1.2.4Apa saja faktor penunjang dan penghambat keterampilan berbicara?
1.2.5Bagaimana cara penilaian keterampilan berbicara?
 1.2.6 Bagaimana hubungan keterampilan berbicara dengan aspek kebahasaan lainnya?

1.3 Tujuan
1.3.1Memahami pengertian keterampilan berbicara.
1.3.2Memahami tujuan keterampilan berbicara.
1.3.3Memahami ragam berbicara.
1.3.4Memahami faktor penunjang dan penghambat keterampilan berbicara.
1.3.5Memahami cara penilaian keterampilan berbicara.
1.3.6Memahami hubungan keterampilan berbicara dengan aspek kebahasaan lainnya.

1.4 Manfaat
1.4.1 Dapat memahami pengertian keterampilan berbicara.
1.4.2 Dapat memahami tujuan keterampilan berbicara.
1.4.3 Dapat memahami ragam berbicara.
1.4.4 Dapat memahami faktor penunjang dan penghambat keterampilan  berbicara. 1.4.5 Dapat memahami cara penilaian keterampilan berbicara.
1.4.6 Dapat memahami hubungan keterampilan berbicara dengan aspek kebahasaan lainnya.









BAB I I
PEMBAHASAN

1.5  Berbicara Dengan Tujuan Menyakinkan
Semua isi pembicaraan yang dibuat untuk meyakinkan orang lain terfokus pada pendengar dan tidak perlu mempertimbangkan  factor  pembicara karena perubahan yang dinginkan harus terjadi pada pendengar.
Ada empat macam tipe pendengar,yaitu:
  1. Pendengar yang positif :dia sepakat dengan anda dan meyakini apa yang anda katakan.
  2. Pendengar yang netral :dia dating untuk mendengar dan menentukan  sikap
  3. Pendengar penentang :dia menentang pendapat anda ,tidak percaya ,atau tidak yakin dengan apa yang anda katakan
  4. Pendenagra yang acuh tak acuh:seseorang yang mendengar karena keadaannya memaksa untuk mendengar.
MEYAKINKAN PENDENGAR POSITIF
Anda harus  focus terhadap yang anda sampaikan, menjadikannya lebih dapat diterima dan dapat segera dilaksanakan.Pembicaraan yang diarahkan disebut sebagai pembicaraan penegas,pengingat,atau motivasi. Cara bicara pada  pendengar  positif:
  1. Jangan terlalu banyak menyampaikan nasihat,banyak nasihat akan membuatnya bosan.Sebaiknya kita berikan alasan-alasan baru yang mendorong mereka untuk bergerak.
  2. Jadilah orang yang efektif, jadikan tema pembicaraan menarik.Ungkapkan ide-ide yang brilian dan jadikan lebih realistis.Cara efektif untuk memberikan pengaruh pada pendengar:
  • Memanfaatkan pengalaman hidup
  • Menciptakan suasana baru
  • Menggunakan alat bantu
  • Mendorong pendengar untuk pro aktif
1.6 MEYAKINKAN PENDENGAR YANG NETRAL
Biasanya mereka mendiskusikan dan menilai ide- ide pembicara dengan jeli.Car a bicara terhadap mereka adalah swbagai berikut:
  1. Jangan sampaikan tema pembicaraan secara dramatis.Jika anda telah mampu mengubah pendengar  netral menjadi positif maka menyampaikan kesimpulan secara dramatis mungkin cocok,tapi menyampaikan ide sejak pertama sampai akhir sampai akhir akan menimbulkan efek yang negative.
  2. Berfikirlah secara logis,pendengar netral biasanya menimbang-nimbang idea tau pikiran anda,jiak mereka kritis dan banyak menyampaikan pertanyaan,maka anda akan mengalami kesulitan,cara untuk membantu anda meyakinkan pendengar netral ini adalah sebagai berikut:
  • Buktikan kebenaran dan kredibilitas bukti-bukti yang anda sampaikan
  • Jelaskan kepada pendengar bagaimana  mereka dapat membuktikan kebenaran bukti-bukti anda.
  • Jangan lupakan sedikitpun keterangan-keterangan yang penting.
  • Berikan kesempatan untuk Tanya jawab.
  • Jelaskan cara yang anda gunakan dalam proses pengambilsn kesimpulan,dari persamaan –persamaan  logika secara meyakinkan sehingga pendenagr yakin bahwa anda sampai kepada kesimpulan dengan cara yang logis.
Dalam hal ini kemampuan anda menjawab pertanyaan yang disampaikan sangat penting dalam proses meyakinkan orang lain.
1.7 MEYAKINKAN PENDENGAR YANG MENENTANG
Cara  menghadapinya adalah sebagai berikut:
  1. Jangan memicu kontroversi
  2. Bersikaplah dengan adil,cara yang digunakan pada pendengar penentang adalah sebagai berikut
  • Tentukan sikap “pendengar yang menentang” terhadap masalah dengan teliti.
  • Menghindari sementara titik-titik rawan yang dapat menimbulkan perdebatan.
  • Tampakan padanya bahwa anda menghargai pendapatnya dan caranya berfikir.
  • Jangan berlebihan menyampaikan argument pribadi anda.
  • Gunakan gaya yang bersemangat dan ramah.
1.8 MEYAKINKAN PENDENGAR YANG TAK ACUH
Cara berbicara dengan mereka adalah sebagi berikut;
  1. Jangan membosankan,hindari memuliakan dengan gaya  berlebihan,jangan banyak menggunakan istilah yang membosankan.
  2. Beersemangatlah,ada beberapa cara untuk mendapat perhatian dari pendengar tipe ini:
  • Menggunakan intonasi suara dan semangat dalam proses penyampaian
  • Carilah penjelasan penjelasan yang baru dan unik.
  • Pergunakan informasi-informasi terkini .
  • Pergunakan model cerita.
  • Ingatlah betapa penting dan berharganya humor dan anekdot

1.9 LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENJADI SEORANG KOMUNIKATOR
  1. Telitilah tujuan komunikasi
  2. Perluas wawasan anda
  3. Dengarkan dengan cermat dan pahami pesan yang disampaikan orang lain kepada anda
  4. Selalu perhatikan sumber pesan dari mana asalnya
  5. Bentuklah pesan anda sesuai dengan tingkat pendengar
  6. Sampaikan pertanyaan
  7. Kenalilah apa yang akan anda bicarakan
  8. Bicaralah dengan jelas dan spesifik
  9. Jangan takut berkata “saya tidak tahu”

10.  Ingat, apa saja yang sampai pada orang lain adalah sarana berkomunikasi
11.  Hindari terperangkap dalam ungkapan “adaklanya /atau”
12.  Hadapilah orang yang anda ajak bicara dengan penuh perhatian
13.  Jangan memotong pembicaraaan orang lain
14.  Usahakan menyamapikan pikiran-pikiran anda pada waktu dan tempat yang tepat
15.  Yakinlah bahwa komunikasi secara langsung adalah proses yang berkesinambungan









BAB III
PENUTUP
1.10  Kesimpulan
Berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan. Berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis,semantik, dan linguistik. Pada dasarnya berbicara mempunyai tiga maksud umum, yaitu:
a.Memberitahukan dan melaporkan (to inform).
b.Menjamu dan menghibur (to entertain).
 c.Membujuk, mengajak, mendesak dan meyakinkan (to persuade).
Secara garis besar, berbicara dapat dibagi atas:
a.       Berbicara di muka umum (public speaking)  
b.Berbicara pada konferensi Faktor penunjang
a.Faktor kebahasaan  
b.Faktor nonkebahasaan Faktor penghambat
a.Faktor fisik
b.Faktor media
c.Faktor psikologis
Dalam mengevaluasi keterampilan berbicara seseorang pada prinsipnya harus memperhatikan lima faktor, yaitu:
a) Apakah bunyi-bunyi tersendiri (vokal, konsonan) diucapkan dengan tepat?  
b) Apakah pola-pola intonasi, naik dan turunnya suara serta rekaman suku kata memuaskan?
c) Apakah ketepatan ucapan mencerminkan bahwa sang pembicara tanpa referensi internall memahami bahasa yang digunakan?
d) Apakah kata-kata yang diucapkan itu dalam bentuk dan urutan yang tepat?
e) Sejauh manakah “kewajaran” dan “kelancaran” ataupun “kenative-speaker-an” yang tecermin bila sesorang berbicara?
Hubungan antara berbicara dengan menyimak yaitu ucapan (speech) biasanya diperoleh dari kemampuan menyimak dan meniru. Oleh karena itu contoh model yang disimak atau direkam oleh sang anak sangat penting dalam penguasaan kecakapan berbicara. Hubungan antara berbicara dengan membaca yaitu performansi atau penampilan membaca berbeda sekali dengan kecakapan berbahasa lisan. Hubungan antara ekspresi lisan dengan ekspresi tulis sang anak belajar berbicara  jauh sebelum dia dapat menulis; dan kosakata, pola-pola kalimat, serta ide-ide yang memberi ciri pada ujarannya merupakan dasar bagi ekspresi tulis berikutnya.

1.11 Saran
Dengan pentingnya aspek berbicara pada pengajaran Bahasa Indonesia khususnya pada siswa Sekolah Dasar, pendidik harus dapat memberikan motivasi untuk mengembangkan kemampuan berbicara pada siswa.


DAFTAR PUSTAKA
Burhan Nurgiyantoro.1995.
 Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra  Indonesia
. Yogyakarta: BPFE. Tarigan, H.G. 1986.
 Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa Bandung: Angkasa.
Catatan Ari KETERAMPILAN BERBAHASAASPEK BERBICARA.htm
Dikutip dari buku “10 kebiasaan manusia sukses tanpa batas”,karya DR.Ibrahim Hamd Al- qu’ayyid.
Hal,366-377